Pages

Jumat, 07 Desember 2012

Penyakit pernapasan akibat zat kimia

Di negara-negara industri, kanker paru merupakan salah satu penyebab utama kematian dari semua kematian akibat kanker. Kanker paru paling banyak diderita oleh mereka yang berusia 40 - sampai 70 tahun. Merokok merupakan salah satu faktor risiko pada kanker paru dan 80% kasus kanker paru terjadi pada perokok.

Pemaparan terhadap zat kimia tertentu di tempat kerja juga jelas berhubungan dengan perkembangan kanker paru. Angka insidensi paru pun meningkat pada pekerja yang terpapar beberapa bentuk nikel, krom, dan asbestos.

Asbestos banyak dipakai di kalangan industri. Kegunaan pentingnya adalah di dalam industri lembaran semen asbestos dan pipa, materi insulasi, senyawa untuk pematrian, dan ubin untuk lantai dan langit-langit. Kontaminasi udara dalam ruangan, terutama di sekolah-sekolah, telah menjadi keprihatinan utama di banyak negara. Beberapa negara bahkan telah melarang penggunaan asbestos dalam pendirian bangunan dan / atau melarang pembongkaran bangunan yang mengandung senyawa itu.

Penyakit sistem pernapasan akibat paparan asbestos antara lain asbestosis, kanker paru, dan mesotelioma. Kanker lain yang dikaitkan dengan paparan asbestos adalah kanker laring, esofagus, lambung, kolon-rektum, dan kemungkinan kanker pankreas.

Asbestosis
Asbestosis adalah fibrosis paru yang berkembang secara perlahan akibat menghirup debu asbestos berkonsentrasi tinggi atau akibat pemaparan yang lama. Tingkat keparahannya bergantung pada rentang waktu antara awal paparan dan intensitasnya, kemudian asbestosis tingkat lanjut sering dihubungkan dengan kanker paru, terutama di kalangan perokok.

Mesotelioma
Mesotelioma adalah tipe kanker pleura yang jarang. Peningkatan insidensi mesotelioma dihubungkan dengan inhalasi serat asbestos di lingkungan kerja. Walaupun gejala awalnya sedikit, mesotelioma dapat disembuhkan jika berhasil terdiagnosis. Waktu antara paparan asbestos pertama dan kemunculan tanda-tanda tumor beragam mulai dari 20 sampai 50 tahun, khusus mesotelioma.

Kenaikan angka insidensi mesotelioma juga tampak pada penduduk yang walaupun tidak terpapar secara okupasional, tinggalnya serumah dengan pekerja asbestos atau tinggal di sekitar sumber emisi asbestos yang kuat. Walaupun asbestos tidak lagi dipakai sebagai penyekat, zat ini masih menjadi sorotan karena adanya bahaya yang berasal dari bangunan yang sekatnya menggunakan asbestos.

Emfisema
Emfisema sudah jelas berkaitan dengan konsumsi rokok yang banyak (perokok berat) dan sering mucul bersamaan dengan bronkitis kronis. Emfisema adalah penyakit umum yang ditandai dengan penghancuran / luruhnya dinding alveolus.

Perubaban ini biasanya berkembang secara perlahan selama beberapa tahun dan mengakibatkan mengi, batuk, serta berkurangnya kemampuan untuk pertukaran gas sehingga menurunkan kemampuan paru untuk mengoksigenasi darah dan mengeluarkan karbon dioksida.

Bronkhitis
Bronkitis kronis disebabkan oleh produksi lendir yang berlebihan di dalam bronkus dan bronkiolus. Iritasi kronis akibat menghirup suatu zat, misalnya zat yang mencemari lingkungan, juga dapat menyebabkan bronkitis. Gambar 15 memuat beberapa contoh jaringan paru normal dan jaringan paru rusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar