Manusia dan hewan
Vertebrata lainnya memiliki sistem pertahanan tubuh yang berperan untuk
melindungi dirinya dari serangan agenagen penyebab penyakit. Sistem
pertahanan tersebut dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1.
Pertahanan nonspesifik yang memiliki sifat alami (innate) artinya sudah
ada sejak organisme itu lahir dan berlaku bagi semua agen infeksi.
2.
Pertahanan spesifik atau disebut juga pertahanan perolehan (acquired)
karena pertahanan ini diperoleh setelah adanya rangsangan oleh benda
asing (agen infeksi). Pertahanan spesifik merupakan tanggungjawab dari
klone-klone sel limfosit B yang masing-masing spesifik terhadap antigen.
Adanya interaksi antara antigen dengan klone limfosit B akan merangsang
sel tersebut untuk berdiferensiasi dan berproliferasi sehingga
didapatkan sel yang mempunyai ekspresi klonal untuk menghasilkan
antibodi.
Ilmu yang mempelajari sistem kekebalan tubuh (imunitas) disebut Imunologi.
1. Antigen
Antigen
adalah semua benda asing yang masuk ke dalam tubuh (menginfeksi) suatu
organism. Sebagai contoh antigen adalah: protein asing, virus, Protozoa,
bakteri, jamur, cacing, dsb. Perlu dibedakan antara antigen dengan
imunogen karena tidak semua antigen dapat bersifat imunogen.
Imunogen
adalah semua benda asing apabila berada dalam tubuh organisme akan
merangsang timbulnya respon imun (reaksi kekebalan). Setiap imunogen
memiliki bagian yang karakteristik yang merupakan penentu antigen atau
yang disebut antigen determinant (epitope). Antigen determinan merupakan
molekul glikoprotein yang menempel pada membran sel dan berperan
sebagai penentu terbentuknya molekul imunoglobulin (antibodi).
Antibodi
Sejak
lama telah dikenal teknik pembuatan antibodi secara konvensional yaitu
dengan memasukan antigen ke tubuh hewan percobaan seperti; tikus,
mencit, kelinci, kuda. Antigen akan merangsang pembentukan antibodi yang
sering dikenal dengan istilah vaksinasi (immunisasi). Antibodi yang
dihasilkan secara konvesional mempunyai sifat poliklonal yakni mempunyai
beberapa sifat yang disebabkan antigen (vaksin) yang digunakan belum
dimurnikan, sehingga kurang spesifik untuk tujuan tertentu seperti riset
dan terapi.
Dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan
tentang molekul immunoglobulin, maka kini dikenal teknik hibridoma yaitu
teknik untuk menggabungkan dua macam sel eukariot untuk tujuan
menghasilkan antibodi monoklonal dalam jumlah banyak dan tidak terbatas
oleh waktu.
2. Antibodi
Antibodi adalah
protein yang dapat ditemukan pada plasma darah dan digunakan oleh sistem
kekebalan tubuh untuk mengidentifikasikan dan menetralisir benda asing
seperti bakteri dan virus. Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar
yang disebut rantai. Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan
dua rantai ringan. Antibodi diproduksi oleh tipe sel darah yang disebut
sel limfosit B.
Terdapat beberapa tipe antibody yang berbeda
dari rantai berat antibodi, dan beberapa tipe antibodi yang berbeda,
yang dimasukan kedalam isotype yang berbeda berdasarkan pada tiap rantai
berat mereka masuki. Lima isotype antibodi yang berbeda diketahui
berada pada tubuh mamalia, yang memainkan peran yang berbeda dan
menolong mengarahkan respon imun yang tepat untuk tiap tipe benda asing
yang berbeda yang ditemui.
Antibodi (immunoglobulin) adalah
molekul glikoprotein yang tersusun atas asam amino dan karbohidrat.
Secara sederhana molekul Immunoglobulin dapat digambarkan menyerupai
huruf Y dengan engsel (hinge). Molekul immunoglobulin dapat dipecah oleh
enzim papain atau pepsin (protease) menjadi 2 bagian yakni Fab
(fragment antigen binding) yaitu bagian yang menentukan spesifitas
antibodi karena berfungsi untuk mengikat antigen, dan Fc (fragment
crystalizable) yang menentukan aktivitas biologisnya dan yang akan
berikatan dengan komplemen, sebagai contoh immunoglobulin G mempunyai
kemampuan menembus membran plasenta.
Molekul immunoglobulin
berdasarkan ukuran molekulnya dapat dibedakan menjadi 5 kelas yakni
kelas immunoglobulin G, A, M, D, dan E, dan masing-masing kelas masih
dapat dibedakan menjadi subkelas-subkelas. Tiap kelas Ig memiliki
karakteristik tersendiri misalnya berat molekul, komposisi asam amino,
dan strukturnya.
3. Mekanisme pembentukan antibodi
Pembentukan
antibodi menurut teori Seleksi Klonal (clonal selection theory) yang
dikemukan oleh Jerne & Burnet (1978): bahwa pada setiap organisme
terdapat berjuta-juta prekursor limfosit, kurang lebih ada sekitar
108-1012 jenis sel limfosit B.
Dengan adanya antigen yang masuk
ke dalam tubuh suatu organisme, maka akan merangsang interaksi antara
antigen determinan (epitope) dengan sel limfosit B yang sesuai yang
kemudian akan memacu diferensiasi dan proliferasi dari sel tersebut
menjadi sel plasma yang memiliki kemampuan menghasilkan antibodi
(immunoglobulin).
Antibodi yang dihasilkan oleh sel plasma ini
disekresikan langsung ke cairan tubuh, oleh karena itu disebut sebagai
kekebalan humoral. Selain itu, limposit B akan berdiferensiasi menjadi
sel memori yang mampu menyimpan ingatan terhadap antigen sejenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar